Riuh rendah media sosial jadi ide baru dalam Wregas Bhanuteja berkarya.
Fenomena orang marah-marah sesudah itu berujung viral jadi awal mula cerita terbarunya di film Budi Pekerti.
Ceritanya sendiri lumayan sederhana yakni seorang guru BK bernama Bu Prani (Sha Ine Febriyanti) sedang memesan kue putu di pasar.
Suaminya yang bernama Didit (Dwi Sasono) sedang mengalami depresi dikarenakan kegagalan usaha di sedang pandemi Covid-19.
Di sedang antrean kue putu, tiba-tiba seorang ayah menyerobot dan memicu Bu Prani tersulut emosinya.
Bu Prani sesudah itu beri salam ayah berikut dikarenakan telah menyerobot antrean. Namun video berikut direkam oleh para netizen supaya jadi viral.
Kehidupan keluarga Bu Prani pun sekejap beralih bersama campur tangan netizen di dunia maya.
Netizen mencari-cari kesalahan berasal dari Bu Prani hingga berimbas terhadap ke-2 anaknya, Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda).
Permasalahan ini tetap membesar hingga mengancam karier Bu Prani di sekolahnya.
Baca juga:
Rekomendasi Film Komedi Terbaik
Film Kartun Lucu Terbaik & Terbaru 2023, Seru & Menghibur!
Wregas Bhanuteja gunakan netizen sebagai bencana alam tak terelakkan yang menguji ketahanan keluarga Bu Prani.
Kecaman, ancaman, hingga komentar miring mampir bertubi-tubi dan meluluhlantakkan keluarga Bu Prani.
Pesan untuk netizen
Budi Pekerti tampil amat relevan bersama kenyataan dunia nyata di mana netizen sering menilai suatu hal di dunia maya tanpa menyadari apa yang sebetulnya terjadi.
Jari-jari netizen bisa beri tambahan dampak yang lebih dahsyat bagi kehidupan seseorang di luar sana.
Oleh dikarenakan itu, Budi Pekerti jadi sebuah film penting yang mestinya disaksikan oleh penduduk Indonesia.
Selain pesannya yang begitu kuat, film berasal dari Kaninga Pictures dan Rekata Studio ini termasuk menawarkan visual ciamik dan akting memukau berasal dari para pemainnya.
Soal visual, Wregas Bhanuteja makin berkembang jadi seorang sutradara yang selera pengadeganannya di atas rata-rata.
Pesan terselubung berasal dari warna hingga simbol
Sutradara berusia 31 tahun ini termasuk banyak gunakan semiotik untuk memberikan pesan-pesan spesifik berasal dari sebuah gambar.
Salah satunya tentu saja garis vertikal yang nyaris tetap ada entah melalui dinding, jendela, ring light, atau apalagi tiang.
Garis vertikal itu jadi pernyataan tegas Wregas bahwa Bu Prani tetap berdiri tegak menjungjung tinggi nilai budi pekerti meski bencana alam bernama netizen itu tetap mengusahakan menjatuhkannya.
Sementara soal akting, keempat pemain utama sukses mengeluarkan potensi terbaiknya masing-masing bersama porsi yang pas.
Budi Pekerti jadi sebuah karya kolaborasi apik yang beri tambahan kehangatan bagi para penontonnya.